PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. menetapkan harga pelaksanaan penawaran umum perdana saham atau initial public offering/IPO di level atau level terendah dari rentang harga selama bookbuilding di kisaran hingga Presiden Direktur PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk Indra Baruna didampingi direksi lainnya memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan seusai due diligence dalam rangka penawaran umum saham perdana Initial Public Offering/IPO, di Jakarta, Rabu 11/4/2018. - JIBI/Dedi Gunawan
Sahammulai ditawarkan pada 7 sampai 9 Mei 2018. Friday, 27 Sya'ban 1442 / 09 April 2021 JAKARTA - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk akhirnya meraih pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan OJK untuk penerbitan saham baru lewat penawaran umum perdana initial public offering/IPO saham."Kami sudah mendapat pernyataan efektif dari OJK untuk IPO pada Kamis [17/5]," ujar Presiden Direktur ATPI Indra Baruna di Jakarta, Kamis 17/5/2018.Pernyataan efektif dari OJK itu mundur dari perkiraan sebelumnya. Dalam prospektus IPO, ATPI memperkirakan pernyataan efektif dapat diperoleh pada 4 Mei 2018. Selanjutnya, perseroan akan memasuki proses masa penawaran umum perdana saham pada 18 Mei 2018, masa penjatahan 24 Mei 2018, dan distribusi saham pada 25 Mei 2018.“Kami berharap bisa mencatatkan saham perseroan di Bursa Efek Indonesia pada 28 Mei 2018,” jelas Indra. Dalam proses IPO, ATPI telah menetapkan harga penawaran saham perdana perseroan sebesar per saham.“Dengan keluarnya pernyataan efektif dari OJK, berarti semakin dekat waktunya bagi perseroan untuk menjadi perusahaan publik. Masyarakat pun dapat segera menjadi pemilik saham ATPI,” kata Indra JugaREKOMENDASI SAHAM Saham Indofood CBP ICBP Bakal Tembus Alasan AUM Reksa Dana Pasif Bakal Meningkat PesatDari pelaksanaan IPO ini, perseroan akan mendapatkan dana segar untuk penguatan modal perseroan dan anak status sebagai perusahaan publik, perseroan terdorong untuk lebih meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance/GCG sekaligus meningkatkan manajemen risiko."Kami akan menjaga amanah para pemegang saham untuk terus meningkatkan kinerja bisnis dan transparansi perusahaan,” jelas menambahkan, pihaknya akan menggunakan sekitar 70% dana hasil IPO untuk memperkuat modal perseroan guna pengembangan bisnis. Sekitar 30% lainya akan digunakan untuk pengembangan usaha dalam bentuk peningkatan penyertaan modal pada Tugu Reasuransi."Penyertaan modal ke anak usaha itu untuk memperkuat modal di bidang reasuransi.”Menurut Indra, penguatan modal ini sangat penting bagi pengembangan bisnis perseroan ke permodalan yang kuat, ATPI memiliki kesempatan yang luas untuk berekspansi, baik melalui pengembangan produk ritel, usaha asuransi syariah, reasuransi, maupun bentuk usaha melihat, penetrasi asuransi umum di pasar ritel masih punya potensi yang baik. Hingga akhir Maret 2018, data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia AAUI menunjukkan, segmen ritel baru berkontribusi sekitar 20% dari total pendapatan premi asuransi umum."Kami melihat ada kesempatan besar untuk menggarap segmen asuransi ritel maupun pasar reasuransi.” jelas Indra. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam Bisniscom, JAKARTA - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia memulai proses penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) setelah mendapatkan lampu hijau dari Otoritas Jasa Keuangan. Presiden Direktur PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Indra Baruna mengatakan pihaknya akhirnya meraih pernyataan efektif dari OJK untuk penerbitan saham baru lewat IPO kemarin, Kamis (17/5/2018). JAKARTA – PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia berencana memanfaatkan dana hasil penawaran umum perdana saham atau initial public offering IPO untuk memperkuat permodalan dan bisnis, serta untuk penyertaan modal bagi anak usahanya, PT Tugu Reasuransi Prospektus Ringkas yang dipublikasikan perseroan di harian Bisnis Indonesia, Selasa 10/4/2018, terungkap bahwa setelah dikurangi biaya-biaya emisi sekitar 75% dana hasil IPO akan digunakan untuk memperkuat modal perseroan dalam rangka pengembangan dirincikan, maka sekitar 54% dari dana tersebut ditujukan bagi pengembangan infrastruktur perusahaan, sedangkan 36% lainnya bagi pengembangan infrastruktur teknologi informasi dan operasional lainnya.“Sekitar 10% untuk rebranding dan promosi produk perseroan,” demikian tertulis dalam prospektus ringkas tersebut. Di samping itu, sekitar 25% dana hasil IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha dalam bentuk penyertaan modal pada entitas anak, yaitu PT Tugu Reasuransi usaha yang dimiliki melalui PT Tugu Pratama Interindo ini bergerak di bidang JugaIndonesia Akan Bentuk Satgas Infrastruktur Untuk AfrikaTahun Politik, Pembiayaan Multifinance Flat?Lagi, 18 Entitas Diduga Ilegal, Masyarakat Diminta Berhati-Hati“Apabila dana yang diperoleh dari IPO tidak mencukupi untuk memenuhi rencana tersebut di atas, maka perseroan akan menggunakan kas internal perseroan.”Seperti diketahui, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia menargetkan realisasi IPO di Bursa Efek Indonesia pada 7 - 9 Mei prospektif ringkas itu juga terungkap PT Pertamina masih memegang saham mayoritas di Asuransi Tugu Pratama Indonesia, yakni sebanyak 65%.Selebihnya, saham perseroan dimiliki oleh PT Sakti Laksana Prima 17,60%, Siti Taskiyah 12,15%, dan Mohamad Satya Permadi 5,25%. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam bpCGxg.